Mengenal Fakta Sains Tentang Kebahagiaan, Apakah Ada?
Mengenal Fakta Sains Tentang Kebahagiaan, Apakah Ada? – Ada banyak pendapat yang menyebutkan terkait kebahagiaan itu sendiri. Akan tetapi, sampai saat ini tidak ada beberapa hal yang bisa menjelaskan tentang apa makna dari kebahagiaan itu sendiri. Akan tetapi, kebahagiaan ini bisa didapatkan ketika seseorang telah berhasil mencapai keinginan sekaligus harapan yang jelas dan pasti dengan kondisi atau realita tertentu. Apabila keinginan atau harapan yang tidak sesuai dengan keadaannya maka biasanya kebahagiaan tidak akan bisa tercapai.
Ada beberapa fakta unik yang membahas tentang kebahagiaan itu sendiri. Apalagi beberapa kebahagiaan sendiri yang dilihat dari sudut pandang sains sendiri. Apakah memang benar bahagia sifatnya adalah realtif? Lalu, apa benar bahwa ketika kita semua sudah menginjak usia yang cukup tua bahkan 50 tahun ke atas, maka banyak orang yang tidak merasakan kebahagiaan? Apabila Anda merasa tidak bahagia, maka smaklah beberapa fakta uniknya berikut ini.
Pengertian Bahagia Menurut Sains
Di dalam sains sendiri, kebahagiaan ini dijabarkan sebagai salah satu bentuk emosi yang positif yang bisa dialami oleh semua orang dalam kehidupan bahkan sampai dengan perilaku setiap harinya. Dengan kata lain, bahagia menurut sains sendiri adalah sebuah lawan dari sebuah depresi yang biasanya diungkapkan dengan hal-hal yang negative. Ada beberapa emosi positif yang bisa timbul ketika kebahagiaan ini terjadi.
Ada berbagai contoh dari emosi yang positif yang dapat dilihatkan secara nyata. Beberapa contohnya sendiri adalah adanya kesenangan alami, kenyamanan, rasa syukur, inspirasi sampai dengan harapan. Di dalam literature yang lainnya, baik jurnal ilmiah sendiri menyebutkan bahwa rasa bahagia sendiri adalah salah satu kondisi dimana suasana hati dan juga mental yang tidak akan terpikirkan dengan beberapa emosi yang negative.
Ada fakta unik lain tentang kebahagiaan di dalam sains yaitu bahagia yang tidak akan pernah bisa diukur menggunakan parameter. Namun, ternyata ada sebuah penelitian pendekatan parameter terkait sains yang menunjukkan dan membutikan apabila kebahagiaan ini bahkan bisa diukur dengan menggunakan sebuah pendekatan parameter. Di dalam biologi sendiri, mengukur sebuah kebahagiaan ini dari jumlah hormone serotonin. Kemudian, kebahagiaan sendiri juga dapat diukur dengan beberapa hal yang akan dilakukan mulai dari iteraksi dengan pihak lain dan sebagainya.
Adanya tindakan implisit yang merupakan sebuah penilaian yang biasanya akan dilihat dengan sejumlah fakta yang ada di lapangan berdasarkan prestasi dan juga hubungan sesama terhadap lingkungannya sendiri. Kemudian, untuk laporan hariannya menggunakan metode sudut pandang terkait orang lain terhadap diri sendiri. Adanya perhitungan kebahagiaan juga bisa dihitung dari laporan diri sendiri. Laporan diri sendiri adalah salah satu cara yang cukup akurat karena akan berhubungan dengan beberapa kejujuran dari diri sendiri terkait beberapa pertanyaan yang ada nantinya.
Lalu, apakah benar bahwa usia akan berpengaruh terhadap kebahagiaan? Semua orang yang sudah menginjak usia tua apakah tidak akan bahagia berbeda dengan beberapa usia yang masih cukup muda? Hal ini memberikan sebuah jawaban bahwa manusia memang bisa berubah seiring waktu dan keadaan. Ada penelitian yang juga membuktikan bahwa grafik kebahagiaan ini akan mulai menurun ketika sudah menginjak pada usia tua yang akan berhubungan dengan kebahagiaan seseorang.
Namun, di usia 60 tahun ke atas, manusia akan merasakan bahwa hidupnya akan menjadi lebih bahagia karena sudah meminimalkan tuntutan serta standar hidupnya sendiri. Hal ini menandakan jika seseorang berada pada kondisi yang mapan, maka beberapa orang pun sudah bisa mencapai kebahagiannya.